Kategori: Rumah Honai

  • Pulau Papua: Sejarah, Budaya, dan Keindahan Alam Nusantara

    Pulau Papua

    Mengenal Pulau Papua

    Pulau Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Pulau ini terletak di bagian timur Indonesia dan berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Dengan luas lebih dari 420 ribu kilometer persegi, wilayah ini menyimpan kekayaan budaya, sejarah, dan keindahan alam yang luar biasa.

    Letak Geografis dan Luas Wilayah Pulau Papua

    Pulau Papua berada di ujung timur Indonesia, dikelilingi oleh Samudra Pasifik dan Laut Arafura. Posisi strategis ini menjadikan Papua sebagai pusat keanekaragaman hayati. Pegunungan Jayawijaya yang menjulang hingga lebih dari 4.800 meter membuat Papua menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang memiliki salju abadi.

    Sejarah Pulau Papua sebagai Bagian Penting Nusantara

    Sejarah Pulau Papua erat kaitannya dengan perjalanan bangsa Indonesia. Sebelum bergabung dengan NKRI, wilayah ini dikenal dengan sebutan Irian Barat. Papua memiliki catatan sejarah panjang mengenai interaksi dengan bangsa asing, namun masyarakat asli tetap mempertahankan identitas budaya mereka.


    Kehidupan dan Masyarakat Pulau Papua

    Kehidupan dan Masyarakat Pulau Papua

    Pulau Papua dikenal dengan keberagaman masyarakatnya. Lebih dari 250 suku Papua hidup tersebar di berbagai daerah, mulai dari pegunungan, lembah, hingga pesisir.

    Jumlah dan Keragaman Suku di Pulau Papua

    Setiap suku memiliki bahasa, adat, dan tradisi yang berbeda. Misalnya suku Dani dengan rumah Honai, suku Asmat dengan seni ukir, dan suku Korowai yang tinggal di rumah pohon. Keragaman ini menjadikan Papua sebagai salah satu pusat etnis terbesar di dunia.

    Kehidupan Sehari-Hari Masyarakat Papua

    Masyarakat Papua hidup dengan bergantung pada alam. Mereka berburu, berkebun, dan menangkap ikan. Gotong royong masih menjadi nilai utama dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi dan adat dijaga ketat, terutama dalam kegiatan sosial dan upacara adat.


    Budaya Pulau Papua yang Kaya Tradisi

    Adat Tradisi Orang Papua

    Rumah Adat Honai sebagai Simbol Kehidupan Masyarakat

    Rumah Honai adalah rumah adat Papua, khususnya suku Dani. Bentuknya bulat dengan atap jerami tebal yang berfungsi menahan hawa dingin pegunungan. Honai bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga ruang pendidikan adat dan simbol persatuan.

    Pakaian Adat Koteka dan Rok Rumbai

    Pakaian adat Papua sangat khas. Laki-laki mengenakan koteka yang terbuat dari labu air, sedangkan perempuan memakai rok rumbai dari serat alam. Pakaian ini dipakai pada upacara adat sebagai tanda identitas budaya.

    Tarian Adat Papua dan Musik Tifa

    Tarian Papua selalu diiringi alat musik tifa. Tarian perang, Yospan, dan tarian penyambutan tamu menjadi contoh warisan budaya yang memperlihatkan semangat kebersamaan. Musik tifa menjadi simbol kekuatan dan solidaritas masyarakat Papua.

    Tradisi Bakar Batu sebagai Perekat Kebersamaan

    Tradisi Bakar Batu adalah upacara adat paling terkenal di Pulau Papua. Prosesi ini dilakukan dengan memanaskan batu, lalu memasak daging, ubi, dan sayuran. Semua hasil masakan dibagi rata untuk seluruh peserta. Tradisi ini menekankan kebersamaan, rasa syukur, dan solidaritas sosial.


    Alam dan Pariwisata Pulau Papua

    Pariwisata Pulau Papua

    Raja Ampat sebagai Destinasi Kelas Dunia

    Raja Ampat yang berada di Papua Barat adalah salah satu surga laut terbaik dunia. Kawasan ini menyimpan lebih dari 1.500 spesies ikan dan 500 jenis karang. Tidak heran jika Raja Ampat sering menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara.

    Keindahan Lembah Baliem dan Festival Budaya

    Lembah Baliem di Kabupaten Jayawijaya terkenal dengan panorama pegunungan dan Festival Lembah Baliem. Festival ini menampilkan tarian perang suku Dani, musik tradisional, dan upacara adat. Ajang ini menjadi sarana pelestarian budaya serta daya tarik wisata internasional.

    Flora dan Fauna Endemik Khas Papua

    Pulau Papua memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi. Burung Cenderawasih, kasuari, dan kanguru pohon adalah contoh satwa endemik. Di sisi flora, anggrek hitam dan sagu menjadi tanaman khas Papua.


    Pulau Papua di Era Modern

    Peran Pendidikan dan Generasi Muda Papua

    Peran Pendidikan dan Generasi Muda Papua

    Generasi muda Papua kini semakin terbuka terhadap pendidikan. Banyak dari mereka yang bersekolah hingga ke kota besar di Indonesia. Pendidikan berperan penting untuk menggabungkan kearifan lokal dengan pengetahuan modern.

    Tantangan dan Peluang Pariwisata Papua

    Pariwisata Papua memiliki potensi besar, tetapi masih menghadapi tantangan infrastruktur dan aksesibilitas. Jika dikelola dengan baik, sektor pariwisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal sekaligus memperkenalkan budaya Papua ke dunia.


    Filosofi dan Identitas Pulau Papua

    Hubungan Manusia dengan Alam dalam Kehidupan Adat

    Masyarakat Papua percaya bahwa alam adalah bagian dari kehidupan. Sungai, hutan, dan gunung dianggap memiliki roh yang harus dihormati. Filosofi ini menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

    Nilai Kebersamaan dan Solidaritas Sosial

    Kebersamaan menjadi nilai utama dalam kehidupan masyarakat Papua. Baik melalui gotong royong, upacara adat, maupun kegiatan sosial, solidaritas selalu dijaga sebagai identitas budaya.


    Kesimpulan

    Pulau Papua adalah wilayah yang kaya akan budaya, tradisi, dan alam. Dengan lebih dari 250 suku, Papua menjadi pusat keanekaragaman etnis di Indonesia. Dari rumah adat Honai, tarian tifa, hingga tradisi Bakar Batu, semua memperlihatkan identitas yang kuat. Ditambah pesona Raja Ampat dan Lembah Baliem, Papua layak disebut sebagai mutiara timur Indonesia.

    Melestarikan budaya Pulau Papua adalah langkah penting untuk menjaga keberagaman nusantara sekaligus memperkenalkan identitas bangsa ke dunia internasional.


    FAQ tentang Pulau Papua

    1. Di mana letak Pulau Papua?

    Pulau Papua berada di ujung timur Indonesia dan berbatasan dengan Papua Nugini.

    2. Berapa jumlah suku di Pulau Papua?

    Lebih dari 250 suku hidup di Pulau Papua dengan bahasa dan tradisi berbeda.

    3. Apa rumah adat khas Papua?

    Rumah Honai adalah rumah adat khas Papua, khususnya suku Dani.

    4. Apa pakaian adat Papua?

    Koteka untuk laki-laki dan rok rumbai untuk perempuan.

    5. Apa tarian adat Papua yang terkenal?

    Tarian perang, tarian Yospan, dan tarian penyambutan tamu.

    6. Apa tradisi adat terkenal dari Papua?

    Tradisi Bakar Batu yang menjadi simbol kebersamaan.

    7. Mengapa Raja Ampat terkenal di dunia?

    Karena keindahan bawah lautnya yang memiliki ribuan spesies ikan dan karang.

    8. Apa festival budaya terbesar di Papua?

    Festival Lembah Baliem yang menampilkan tradisi suku Dani.

    9. Apa flora dan fauna khas Papua?

    Burung Cenderawasih, kasuari, kanguru pohon, dan anggrek hitam.

    10. Bagaimana cara melestarikan budaya Papua?

    Melalui pendidikan adat, festival budaya, dan pariwisata berkelanjutan.


    Baca Juga :

  • Ibukota Papua: Sejarah, Perkembangan, dan Keunikannya

    Ibukota Papua

    Mengenal Ibukota Papua

    Papua memiliki peran penting dalam sejarah dan identitas Indonesia. Sebagai salah satu provinsi paling timur di Tanah Air, Papua memiliki ibukota bernama Jayapura. Kota ini berada di pesisir utara dan langsung berhadapan dengan Samudra Pasifik. Posisi geografisnya menjadikan Jayapura sebagai gerbang utama sebagai Ibukota Papua, baik untuk jalur darat, laut, maupun udara.

    Letak Geografis dan Posisi Strategis Jayapura

    Jayapura terletak di Teluk Yos Sudarso dengan latar belakang pegunungan Cycloop. Letak ini memberikan pemandangan indah sekaligus posisi strategis sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan. Dari Jayapura, berbagai akses menuju daerah pedalaman maupun pesisir Papua bisa ditempuh dengan mudah.

    Peran Ibukota Papua sebagai Pusat Pemerintahan

    Sebagai ibukota Papua, Jayapura menjadi pusat administrasi dan pemerintahan. Kantor gubernur, dinas provinsi, hingga lembaga pendidikan tinggi berlokasi di kota ini. Peran tersebut menjadikan Jayapura tidak hanya sebagai pusat birokrasi, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat.


    Sejarah Ibukota Papua

    Perkembangan Jayapura Sejak Masa Kolonial

    Pada masa kolonial Belanda, Jayapura dikenal dengan nama Hollandia. Kota ini digunakan sebagai pusat pemerintahan dan militer karena letaknya strategis di pesisir. Setelah integrasi Papua ke Indonesia, Hollandia berganti nama menjadi Jayapura, yang berarti “Kota Kemenangan”. Nama ini melambangkan semangat persatuan bangsa.

    Perubahan Wilayah Administratif di Papua

    Seiring perkembangan waktu, Papua mengalami pemekaran wilayah. Ibukota Papua tetap berada di Jayapura, tetapi beberapa daerah baru kini memiliki pusat pemerintahan sendiri. Perubahan ini mencerminkan upaya mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.


    Ibukota Papua dan Pembagian Provinsi Baru

    Pemekaran wilayah membuat Papua kini memiliki beberapa provinsi baru. Masing-masing provinsi memiliki ibukota sendiri, yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas sosial ekonomi.

    Ibukota Papua Barat: Manokwari

    Manokwari ditetapkan sebagai ibukota Papua Barat. Kota ini terkenal dengan sejarah penyebaran Injil di Tanah Papua. Selain itu, Manokwari menjadi pusat pendidikan dan pemerintahan di bagian barat Papua.

    Ibukota Papua Tengah: Nabire

    Nabire menjadi ibukota Papua Tengah. Kota ini terletak di pesisir Teluk Cenderawasih dan menjadi pintu masuk menuju pedalaman Papua. Nabire juga memiliki potensi pariwisata, terutama keindahan laut dan keanekaragaman biota.

    Ibukota Papua Selatan: Merauke

    Merauke adalah ibukota Papua Selatan yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Kota ini dikenal sebagai daerah penghasil pangan dan disebut sebagai lumbung beras Papua. Selain itu, Merauke memiliki peran penting dalam hubungan antarnegara.

    Ibukota Papua Pegunungan: Wamena

    Wamena ditetapkan sebagai ibukota Papua Pegunungan. Terletak di Lembah Baliem, Wamena menjadi pusat budaya dan ekonomi masyarakat pegunungan. Kota ini juga terkenal dengan festival Lembah Baliem yang rutin digelar untuk melestarikan budaya lokal.


    Keunikan Ibukota Papua

    Keanekaragaman Budaya di Jayapura

    Ibukota Papua, Jayapura, mencerminkan keragaman budaya masyarakat Papua. Penduduknya berasal dari berbagai suku, seperti Dani, Sentani, dan Biak. Kehidupan multikultural ini memperkaya identitas Jayapura sebagai kota yang terbuka bagi siapa pun.

    Potensi Ekonomi dan Pariwisata

    Jayapura memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di bidang perdagangan dan jasa. Selain itu, keindahan Teluk Yos Sudarso menjadikannya tujuan wisata. Perairan biru, pantai pasir putih, dan pulau kecil di sekitarnya menjadi daya tarik wisatawan.

    Kota Pelabuhan dan Pintu Gerbang Papua

    Sebagai kota pelabuhan, Jayapura menjadi pintu masuk utama barang dan jasa ke Papua. Pelabuhan Jayapura melayani distribusi logistik ke berbagai daerah pedalaman, menjadikannya pusat aktivitas ekonomi provinsi.


    Peran Ibukota Papua dalam Pembangunan

    Pusat Pendidikan dan Layanan Publik

    Jayapura berkembang sebagai pusat pendidikan di Papua. Universitas Cenderawasih menjadi kampus terbesar di wilayah timur Indonesia. Selain itu, berbagai sekolah dan fasilitas kesehatan tersedia untuk melayani masyarakat.

    Kota yang Menghubungkan Wilayah Pegunungan dan Pesisir

    Peran Jayapura sangat penting dalam menghubungkan daerah pedalaman dengan pesisir. Bandara Sentani menjadi jalur utama transportasi udara, sedangkan pelabuhan berfungsi untuk logistik dan perdagangan antarwilayah.

    Dinamika Sosial Masyarakat Multikultural

    Sebagai ibukota Papua, Jayapura menampung masyarakat dari berbagai latar belakang. Kehidupan sosial yang multikultural menjadikan kota ini sebagai contoh harmoni antara masyarakat asli Papua dan pendatang dari berbagai daerah di Indonesia.


    Tantangan dan Harapan bagi Ibukota Papua

    Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan Infrastruktur

    Pertumbuhan penduduk Jayapura semakin meningkat setiap tahun. Hal ini menuntut pemerintah untuk menyediakan infrastruktur memadai, seperti perumahan, transportasi, dan layanan publik.

    Harapan terhadap Pembangunan Berkelanjutan

    Masyarakat berharap pembangunan Jayapura dan ibukota-ibukota Papua lainnya tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Dengan menjaga keseimbangan alam, pembangunan bisa berjalan tanpa merusak kekayaan hayati Papua.


    Kesimpulan

    Ibukota Papua bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga simbol sejarah, budaya, dan pembangunan. Jayapura sebagai ibukota utama memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, sementara Manokwari, Nabire, Merauke, dan Wamena berfungsi sebagai pusat pemerintahan provinsi baru.

    Keberagaman budaya, potensi ekonomi, dan keindahan alam menjadikan ibukota-ibukota Papua sebagai bagian penting dari identitas bangsa. Dengan pembangunan berkelanjutan, Papua akan terus berkembang tanpa kehilangan warisan budayanya.


    FAQ tentang Ibukota Papua

    1. Apa ibukota Papua sekarang?

    Ibukota Papua adalah Jayapura.

    2. Apa saja ibukota provinsi baru di Papua?

    Manokwari (Papua Barat), Nabire (Papua Tengah), Merauke (Papua Selatan), dan Wamena (Papua Pegunungan).

    3. Mengapa Jayapura dipilih sebagai ibukota Papua?

    Karena lokasinya strategis di pesisir utara dan menjadi gerbang utama Papua.

    4. Apa sejarah Jayapura sebagai ibukota Papua?

    Dulunya bernama Hollandia pada masa Belanda, kemudian berganti nama menjadi Jayapura setelah Papua bergabung dengan Indonesia.

    5. Apa peran Jayapura dalam pembangunan Papua?

    Sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, ekonomi, dan distribusi logistik.

    6. Apakah ibukota Papua memiliki peran budaya?

    Ya, Jayapura mencerminkan keragaman budaya masyarakat Papua dan menjadi pusat pelestarian tradisi.

    7. Apa keunikan ibukota Papua dibanding kota lain?

    Letaknya di teluk, pemandangan pegunungan, dan kehidupan multikultural.

    8. Apa tantangan terbesar Jayapura sebagai ibukota Papua?

    Pertumbuhan penduduk yang cepat dan kebutuhan infrastruktur yang terus meningkat.

    9. Apa potensi wisata di Jayapura?

    Teluk Yos Sudarso, pantai pasir putih, dan festival budaya Papua.

    10. Bagaimana harapan masyarakat terhadap pembangunan ibukota Papua?

    Masyarakat berharap pembangunan tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan.

    BACA JUGA :

  • Rumah Honai: Ciri Khas, Fungsi, dan Filosofi Rumah Adat Papua

    Rumah Honai

    Mengenal Rumah Honai

    Papua memiliki banyak warisan budaya yang hingga kini tetap dijaga dengan baik. Salah satunya adalah rumah Honai, rumah adat suku Dani yang tinggal di wilayah pegunungan tengah Papua. Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga simbol kebersamaan, identitas budaya, dan warisan leluhur.

    Sejarah Rumah Honai di Tanah Papua

    Sejarah rumah Honai tidak bisa dilepaskan dari kondisi geografis Papua yang dingin dan berkabut, terutama di daerah pegunungan. Rumah ini diciptakan untuk menahan hawa dingin malam yang menusuk. Bentuknya yang bulat dengan atap jerami membantu menyimpan panas di dalam ruangan.

    Rumah Honai sebagai Rumah Adat Suku Dani

    Honai sangat erat kaitannya dengan suku Dani di Lembah Baliem. Bagi mereka, rumah bukan hanya tempat berlindung, melainkan juga ruang untuk membangun ikatan sosial, mendidik anak, serta menyimpan benda adat. Rumah ini merepresentasikan tradisi suku Dani yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.


    Bentuk dan Ciri Khas Rumah Honai

    Rumah Honai

    Arsitektur Rumah Honai Berbentuk Bulat

    Keunikan utama dari rumah Honai adalah bentuknya yang bulat dengan dinding kayu dan atap runcing. Bentuk ini bukan tanpa alasan. Struktur bulat membuat angin tidak mudah masuk, sehingga suhu di dalam tetap hangat.

    Bahan Alami yang Digunakan dalam Rumah Honai

    Bahan yang dipakai untuk membuat Honai diambil dari alam sekitar. Dinding dibuat dari kayu atau bambu, sedangkan atap dari jerami atau ilalang kering. Semua material ini ramah lingkungan, mudah diperoleh, dan sesuai dengan kondisi cuaca di pegunungan.

    Atap Jerami sebagai Pelindung dari Cuaca Dingin

    Atap jerami tebal menjadi ciri khas Honai. Fungsinya sangat penting untuk melindungi penghuni dari dinginnya malam pegunungan. Selain itu, jerami juga mampu menjaga kelembapan ruangan agar tetap nyaman dihuni.


    Fungsi Rumah Honai dalam Kehidupan Masyarakat

    Rumah Tinggal bagi Laki-Laki dan Perempuan

    Honai dibedakan berdasarkan penghuni. Ada Honai khusus laki-laki, khusus perempuan, dan untuk hewan ternak. Pemisahan ini mencerminkan aturan adat yang ketat dalam kehidupan masyarakat Papua.

    Tempat Berkumpul dan Pusat Pendidikan Adat

    Selain untuk tempat tinggal, rumah Honai juga digunakan untuk mendidik anak-anak. Para orang tua mengajarkan nilai adat, keterampilan berburu, dan kisah leluhur di dalam rumah ini. Dengan demikian, Honai berfungsi sebagai pusat pendidikan adat.

    Fungsi Sosial Rumah Honai dalam Masyarakat Suku Dani

    Honai juga berperan sebagai tempat musyawarah suku. Para tetua adat berkumpul untuk membicarakan masalah penting, termasuk penyelesaian konflik dan pengambilan keputusan bersama.


    Filosofi Rumah Honai

    Simbol Kebersamaan dan Persatuan

    Bentuk bulat rumah Honai melambangkan persatuan dan kebersamaan. Tidak ada sudut yang membedakan posisi seseorang. Semua orang duduk melingkar, menandakan kesetaraan dalam adat suku Dani.

    Hubungan Manusia dengan Alam Sekitar

    Filosofi lain dari rumah Honai adalah harmoni dengan alam. Penggunaan bahan alami menunjukkan betapa dekatnya masyarakat Papua dengan lingkungan. Mereka hanya mengambil seperlunya tanpa merusak keseimbangan ekosistem.


    Keunikan Rumah Honai Dibanding Rumah Adat Nusantara

    Rumah Honai

    Perbedaan Rumah Honai dengan Rumah Adat Lain di Indonesia

    Jika rumah adat di daerah lain biasanya besar dan dihias ornamen, Honai justru sederhana. Bentuknya kecil, bulat, dan beratap jerami. Keunikannya ada pada fungsi yang menyesuaikan kondisi iklim dingin pegunungan.

    Nilai Tradisional yang Tetap Dijaga hingga Kini

    Walaupun modernisasi membawa rumah beton, banyak masyarakat suku Dani masih menjaga Honai sebagai rumah adat. Bahkan dalam festival budaya, replika Honai selalu ditampilkan sebagai identitas Papua.


    Pelestarian Rumah Honai di Era Modern

    Tantangan Modernisasi terhadap Rumah Adat Papua

    Modernisasi sering membuat generasi muda lebih memilih tinggal di rumah modern. Akibatnya, Honai mulai ditinggalkan di beberapa wilayah. Tantangan lain adalah ketersediaan lahan dan bahan alami yang semakin terbatas.

    Upaya Pelestarian oleh Masyarakat dan Pemerintah Daerah

    Pemerintah Papua bersama masyarakat adat berupaya menjaga kelestarian Honai. Festival budaya, pariwisata, hingga dokumentasi digital dilakukan untuk memperkenalkan rumah Honai kepada dunia. Dengan cara ini, generasi muda tetap mengenal dan bangga pada warisan leluhur.


    Kesimpulan

    Rumah Honai adalah warisan budaya Papua yang penuh makna. Dari bentuk bulatnya yang unik, bahan alami yang digunakan, hingga fungsi sosial sebagai pusat kehidupan, Honai mencerminkan filosofi kebersamaan dan harmoni dengan alam.

    Meskipun tantangan modernisasi hadir, pelestarian tetap dilakukan agar rumah adat ini tidak hilang ditelan zaman. Honai bukan hanya bangunan, tetapi juga simbol identitas suku Dani dan masyarakat Papua.


    FAQ tentang Rumah Honai

    1. Apa itu rumah Honai?

    Rumah Honai adalah rumah adat suku Dani di Papua, berbentuk bulat dengan atap jerami tebal.

    2. Mengapa rumah Honai berbentuk bulat?

    Bentuk bulat membuat rumah lebih hangat dan melambangkan kebersamaan tanpa perbedaan posisi.

    3. Apa fungsi rumah Honai?

    Fungsinya meliputi tempat tinggal, pusat pendidikan adat, musyawarah, dan simbol persatuan suku Dani.

    4. Apa bahan utama rumah Honai?

    Kayu digunakan untuk dinding, sedangkan atap terbuat dari jerami atau ilalang kering.

    5. Apakah rumah Honai masih digunakan hingga kini?

    Ya, meski modernisasi hadir, rumah ini masih dipertahankan di beberapa daerah pegunungan Papua.

    6. Bagaimana filosofi rumah Honai dalam budaya Papua?

    Filosofinya adalah kebersamaan, kesetaraan, dan hubungan harmonis dengan alam.

    7. Siapa yang tinggal di rumah Honai?

    Rumah Honai dibedakan untuk laki-laki, perempuan, dan ternak sesuai aturan adat suku Dani.

    8. Apa perbedaan rumah Honai dengan rumah adat lain di Indonesia?

    Rumah Honai sederhana, kecil, dan bulat, berbeda dengan rumah adat lain yang besar dan penuh ornamen.

    9. Bagaimana cara melestarikan rumah Honai?

    Dengan menjadikannya bagian dari festival budaya, pariwisata, serta mengajarkannya kepada generasi muda.

    10. Apa hubungan rumah Honai dengan identitas Papua?

    Honai adalah ikon budaya suku Dani sekaligus identitas Papua di mata dunia.

    BACA JUGA :